Jumat, 25 November 2011

AMALAN ORANG BERTAQWA

Amalan-amalan Praktis Orang Bertaqwa

Ditulis oleh Dewan Asatidz
Taqwa itu artinya menjauhi segala larangan dan melakukan/mena'ati perintah Allah Swt. "Menjauhi larangan dan mena'ati perintah" lingkupnya yang luas sekali. Sebab itu, amalan-amalan praktis –yang karenanya kita disebut bertaqwa-- tidak terbatas jumlahnya, meliputi bidang ibadah atau keakhiratan (shalat, puasa, haji, zakat, dll) dan bidang mu'amalah atau pergaulan duniawi (sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik, pendidikan, dll). Tanya Jawab (428) Amalan-amalan Praktis Orang Bertaqwa Assalamu'alaikum wr. wb. Saya ingat dulu waktu saya masih kelas 1 SMP, saya pernah mendengarkan kaset ceramah Pak Miftah Faridl tentang amalan-amalan praktis yang dilakukan untuk menjadi orang bertaqwa, misalnya sholat tahajud, dsb. Dari ceramah itulah, saya mulai mengerjakan sholat tahajud sejak SMP. Namun sepertinya saya tidak bisa beristiqomah untuk selalu berusaha menjadi orang bertaqwa, dan sekarang saya diingatkan oleh Allah untuk kembali lagi. Pertanyaan: 1. Amalan-amalan praktis apa saja yang bisa dilakukan untuk menjadi orang bertaqwa? 2. Apa kebaikan-kebaikan yang dijanjikan oleh Allah jika kita menjadi orang bertaqwa? Wassalam, Rudi Nugroho Y. --------- Jawab --------- Assalamu'alaikum wr. wb. Saudara Rudi, Taqwa itu artinya menjauhi segala larangan dan melakukan/mena'ati perintah Allah Swt. "Menjauhi larangan dan mena'ati perintah" lingkupnya yang luas sekali. Sebab itu, amalan-amalan praktis –yang karenanya kita disebut bertaqwa-- tidak terbatas jumlahnya, meliputi bidang ibadah atau keakhiratan (shalat, puasa, haji, zakat, dll) dan bidang mu'amalah atau pergaulan duniawi (sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik, pendidikan, dll). Dengan ungkapan lain, orang bertaqwa adalah orang yang bisa membina hubungan baik dengan Allah (hablun minallaah) dan baik dengan sesama manusia (hablun minannaas). Baik dalam urusan agama dan baik dalam urusan dunia. Kedua urusan itu dilakukan sesuai norma agama dan logika/pengetahuan secara serius/sungguh-sungguh, pantang menyerah, disiplin, dan tulus. Kalau kita rajin dalam bidang ibadah saja sementara kegiatan duniawi kita berantakan, maka kualitas ketaqwaan kita hanya setengah. Demikian juga bila kita hanya baik duniawi saja atau setengah-setengah dalam hal ibadah dan setengah-setengah dalam hal duniawi. Padahal kata Allah: "Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qashash/28:77) Tuntutan taqwa di kedua bidang ini tidak berarti tuntutan untuk mencapai kesempurnaan (dengan arti punya kemampuan, kemauan, dan tindakan di segala bidang ibadah dan kegiatan duniawi). Namun nilai taqwa itu sudah cukup memihak pada orang yang mempunyai kemauan dan tindakan pada bidang sesuai kemampuannya. Dalam hal ibadah sesuai kemampuan, duniawi sesuai kemampuan. Kalau jadi polisi, jadilah polisi yang baik dan ibadahnya jangan lupa. Jadi pedagang, pedagang yang baik dan ibadahnya jangan kacau. Guru yang baik dan rajin beribadah. Demikian seterusnya. "Jangan lupa ibadah" artinya lakukanlah ibadah sesuai kemampuan. Semuanya (kebaikan) diukur dengan kemampuan. Ini kaitannya dengan prinsip: apa saja kejelekan (kemungkaran) harus kita tinggalkan, apa saja kebaikan harus kita lakukan sesuai kemampuan. Perlu ditegaskan di sini, kita juga berkewajiban meningkatkan kualitas ketaqwaan kita. Bagaimana caranya? Tiada lain dengan meningkatkan kemampuan. Dan kemampuan akan meningkat seiring dengan tambahnya pengetahuan. Dengan kata lain kita harus mencari ilmu untuk menambah pengetahuan. Tak boleh berhenti pada apa yang sudah kita mampui. Kata Allah: "Katakan (hai Muhammad), Aku hanyalah menasehatkan satu perkara saja kepada kamu semua, yaitu hendaknya kamu berdiri menghadap Allah, berdua-dua (bersama orang lain) atau pun sendirian, kemudian kamu berpikir." (QS. Saba'/34:46) Dalam ayat ini Nabi Muhammad diperintahkan menyampaikan pesan yang terdiri dari dua hal tapi hakikatnya satu, yaitu beribadah dan berpikir. Dengan kata lain, beribadah dan berpikir adalah dua kegiatan yang tak boleh dipisahkan. Berpikir di sini mempunyai arti belajar, mencari ilmu, dan meningkatkan pengetahuan. Itulah makanya keunggulah itu diberikan pada orang yang beriman dan berilmu. "...Allah mengangkat mereka yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan ke berbagai derajat." (QS. Al-Mujadalah/58:11) Bagi Anda sendiri, sekarang tinggal mengukur kemampuan. Dalam hal ibadah, lakukan semua kewajiban lebih dulu, baru yang sunat menyusul (di antara tahajud atau shalat malam). Dan dalam urusan dunia, lakukan apa yang menjadi keahlian Anda. Kerjakan sesuai urutan prioritas untuk menuju keseimbangan hidup. Atau bisa diformulasikan: keluarga damai, bisnis lancar, dan sosial tak terabaikan. Atau: sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling bermanfaat (bagi keluarga dan lingkungan). *** Saya kira, dari uraian di atas Anda sudah tahu dengan jelas apa dan bagaimana taqwa itu. Otomatis tahu apa kira-kira akibat atau dampak yang akan terjadi pada orang yang bertaqwa. Balasan orang yang bertaqwa tiada lain adalah kebaikan di dunia dan akherat. Kedamaian di dunia dan di akhirat (dalam surga). "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. An-Nazi'at/79:40-41) "Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.(QS. Ali 'Imran/3:15) Semoga membantu. Wassalam Arif Hidayat

KEGIATAN UPACARA DALAM RANGKA HUT KORPRI

Ditulis oleh : Eko Saturyono, S.Pd
Disampaikan kepada semua guru dan karyawan SMPN 2 Banyuanyar, agar pada hari Sabtu tanggal 26 Nopember 2011 menyiapkan diri bersama-sama dengan siswa untuk mengontrol kebersihan di halaman sekolah kita, karena pada hari Senin tanggal 28 Nopember 2011 akan ditempati upacara dalam rangka HUT KORPRI yang pesertanya adalah anggota KORPRI se Kecamatan Banyuanyar. Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Rabu, 23 November 2011

UNDANGAN JALAN SEHAT

Ditulis oleh : Eko Saturyono, S.Pd
Dimohon dengan hormat semua guru SMPN 2 Banyuanyar untuk mengikuti jalan sehat dalam rangka hari ulang tahun PGRI ke 60 pada hari : Kamis, 24 Nopember 2011 pukul 06.00 WIB di Kantor Cabang Sinas Pendidikan Kecamatan Banyuanyar, pakaian olahraga atau kaos PGRI bagi yang memiliki. Kita mendampingi semua siswa yang mengikuti jalan sehat tersebut. Setelah kegiatan selesai, diharapkan semua guru untuk hadir ke ruang guru SMPN 2 Banyuanyar, acara rapat dan informasi lain-lain. Demikian, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Senin, 21 November 2011

HUKUMAN BERUPA MEMBACA AYAT AL QUR'AN

Oleh : Eko Saturyono, S.Pd
(Guru SMPN 2 Banyuanyar Kabupaten Probolinggo)
Kita mencoba melaksanakan hukuman yang agak berbeda kepada siswa-siswi yang secara tidak sengaja melakukan pelanggaran yang sifatnya ringan yaitu berupa membaca ayat Al Qur'an. Bisa membaca suratul fatehah, surat al ikhlas atau terserah kepada masing-masing guru. Mungkin hukuman ini lebih bersifat mendidik dan terarah dalam rangka memantapkan pendidikan karakter kepada siswa. Namun demikian mungkin ada hukuman yang lain tetapi lebih bagus dari yang telah saya sebutkan tadi, saya mohon bantuan kepada para pembaca yang budiman. Terima kasih.

Sabtu, 19 November 2011

FOTO KARYAWAN SMPN 2 BANYUANYAR



FOTO GURU SMPN 2 BANYUANYAR





FOTO KEGIATAN SISWA SMPN 2 BANYUANYAR





KEGIATAN SHOLAT DHUHA DI SMPN 2 BANYUANYAR

Oleh : Eko Saturyono, S.Pd
Kegiatan sholat dhuha di SMP Negeri 2 Banyuanyar telah berjalan selama 1 tahun. Adapun jadwal kegiatan sholat dhuha untuk hari Senin yaitu kelas VII-A dan VII-B, hari Selasa kelas VIII-A dan VIII-B, hari Rabu kelas IX-A dan IX-B. Sholat dhuha dilaksanakan sebelum jam pelajaran yaitu pada pukul 06.45 WIB. Mengapa dilaksanakan pagi ? Karena di sekolah kesulitan dalam penyediaan air untuk berwudhu', oleh karena itu siswa sudah harus berwudhu' dari rumah. Namun demikian, tidak mengurangi semangat untuk melakukan kegiatan sholat dhuha, walupun siswa harus berwudhu' dari rumah. Kegiatan ini dipimpin oleh guru agama dan diikuti oleh semua guru dan karyawan Tata Usaha yang tidak ada kegiatan dinas diluar sekolah. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan secara rutin. Amiin.

CARA BELAJAR YANG BAIK

Cara Belajar Yang Baik

Belajar adalah melihat, mendengar, memperhatikan, mempelajari, dan kegiatan lain yang menunjang dengan tujuan orang yang belajar bisa memahami apa yang sedang dipelajarinya.

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah maupun di kampus ketika jam pelajaran berlangsung yang dibimbing oleh Bapak guru atau Ibu dosen. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah, baik dengan PR (pekerjaan rumah) maupun tidak. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru dan waktu yang sedikit mengakibatkan dampak yang tidak baik.

Nah, bagaimana belajar yang baik? Apa kuncinya? Berikut ini tips-tips nya:

Pertama, Niat dan berdoa.

Kalau tidak ada niat, belajar sekeras apapun tidak ada gunanya. Berdoalah kepada Tuhan YME agar proses belajar dapat dimudahkan oleh-Nya.

Kedua, Membaca.

Kamu harus rajin membaca, karena dengan membaca,
wawasan kita akan bertambah luas.

Ketiga, Selalu membuat ringkasan pelajaran.

Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana, sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada.

Keempat, Rajin mengulang pelajaran.

Jangan bosan mengulang apa yang baru saja dipelajari, sehingga diharapkan hal yang sudah dipelajari selalu tersimpan di ingatan kita.



Kelima, Belajar dengan serius dan tekun.

Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian.

Keenam, Hindari belajar berlebihan. Bila menjelang ujian, biasanya para pelajar belajar semalam suntuk alias sistem SKS (sistem kebut semalam). Cara seperti ini sebaiknya dihindari, karena pelajaran yang kamu pelajari pun tidak akan masuk sepenuhnya dan dapat merusak kesehatan juga. Justru, bila esok harinya kamu akan ujian, ada baiknya kamu tidur tepat waktu.

Ketujuh, Aktiflah dalam bertanya.

Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakanlah kepada guru, teman atau orang tua. Semakin banyak bertanya, maka kita akan selalu ingat dengan jawabannya.
Kedelapan, Belajar kelompok.

Belajar kelompok juga merupakan kegiatan belajar yang menyenangkan. Dengan adanya teman, acara belajar kamu jadi lebih semangat dan bisa sama-sama mencari jawaban dari soal yang paling sulit sekalipun.

Begitulah tips cara belajar yang baik, semoga bermanfaat untuk kita semua.





Tips Cara Belajar yang Baik (Bagian 1 dari 2)
Ditulis oleh Irfan Three , Topik : Tips Belajar
Kali ini aku akan berbagi beberapa tips tentang bagaimana cara belajar yang baik dan lulus Ujian Nasional, ulangan harian dapet nilai bagus dan prestasi-prestasi lainnya terutama buat temen-temen pelajar. Pada dasarnya setiap orang mempunyai cara belajar sendiri-sendiri, ada yang bisa belajar kalo dengerin musik, ada yang hanya bisa belajar kalo gak ada suara, ada yang ga bisa belajar kalo ga makan dll. Tetapi kamu juga harus mengetahui prinsip fundamental utama dari belajar yang baik.


Berikut adalah tips cara belajar yang baik menurutku:

1. Ciptakan suasana yang kondusif
Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.


Picture taken from:
http://www.inioke.com

2. Lihat garis besarnya dahulu
Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran
Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada.

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat
Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.

Picture taken from:
www.homeschooling-ideas.com

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin
Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Picture taken from:
anharifamily.wordpress.com

Jika sudah membaca cara belajar yang baik diatas, praktekkanlah dengan sungguh-sungguh dan lihatlah apa yang akan terjadi!
Jika ingin membaca tips ini dikemudian hari, kamu bisa menyimpan artikel ini dengan pencet CTRL+S, maupun dengan Bookmark halaman ini pencet CTRL+D.

Eiiiitss.... Artikel ini masih ada lanjutannya loh,,, cek kembali blog ini besok pagi dan kamu akan melihat bagian kedua dari kumpulan tips-tips cara belajar yang baik agar memaksimalkan prestasimu.

Semoga Sukses,

KUNCI SUKSES

8 KUNCI KESUKSESAN


INTEGRITAS (KEJUJURAN) : Bersikaplah jujur, tulus dan menyeluruh. Selaraskan nilai-nilai dengan prilaku Anda

KEGAGALAN AWAL KESUKSESAN : Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah memberikan informasi yang Anda butuhkan untuk sukses.
Kegagalan itu tidak ada, yang ada hanya hasil dan umpan balik. Semuanya dapat bermanfaat jika Anda tahu cara menemukan hikmanya.

BICARALAH DENGAN NIAT BAIK : Berbicaralah dengan pengertian positif, dan bertanggungjawablah untuk komunikasi yang jujur dan lurus. Hidari gosip dan komunikasi berbahaya.

HIDUP DI SAAT INI : Pusatkan perhatian Anda pada saat sekarang ini, dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Kerjakan setiap tugas sebaik mungkin.

KOMITMEN : Penuhi janji dan kewajiban Anda, laksanakan visi Anda. Lakukan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda.

TANGGUNG JAWAB : Bertanggungjawablah atas tindakan Anda.

SIKAP LUWES ATAU FLEKSIBEL : Bersikaplah terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu Anda memperoleh hasil yang diinginkan.

KESEIMBANGAN : Jaga keselarasan pikiran, tubuh dan jiwa Anda. Sisihkan waktu untuk membangun dan memelihara tiga bidang ini.

ALAT PERAGA KARTU

A. Kata Pengantar
Dengan terbitnya buku yang berjudul “CARA PEMBUATAN ALAT PERAGA BERUPA KARTU” sebagai pedoman dalam pembuatan alat peraga dengan menggunakan kartu permainan ala domino ini, mudah-mudahan dapat digunakan sebagai petunjuk dalam rangka mengembangkan kreativitas guru khususnya pembauatan alat peraga mata pelajaran tertentu agar anak dapat melaksanakan pembelajaran yang PAKEM. Buku ini hanyalah sebagai landasan awal untuk pengembangan saja, sehingga akhirnya para guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan kreativitasnya masing-masing. Untuk itu kami mohon saran dan kritikan dari pengguna buku ini demi peningkatan kualitas untuk penerbitan lebih lanjut. Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih atas kritik dan saran serta petunjuk dari pihak yang terkait sehingga buku ini dapat terbit lebih sempurna lagi.

B. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Probolinggo, agar anak dapat belajar dengan situasi yang menyenangkan dan mereka dapat tertarik secara otomatis untuk belajar baik sendiri ataupun secara berkelompok. Perlu rupanya kami menciptakan suatu permainan yang akhirnya mengarah kepada pembelajaran. Seperti akhir-akhir ini kita banyak mendengar perubahan-perubahan pembelajaran melalui berbagai sistem melalui program Manajemen Berbasis Sekolah yang salah satunya dikenal dengan PAKEM nya. Oleh karena itulah kami mencoba mendesain sedemikian rupa dengan telah melalui percobaan-percobaan secara langsung berhadapan dengan murid di kelas, ternyata memang benar adanya bahwa alat peraga ini dapat digunakan agar anak tidak jenuh dalam pelajaran tertentu karena alat peraga ini berupa setengah permainan berupa kartu seperti domino yang dijual ditoko-toko. Hanya berbeda motif dan isi yang ada pada gambar ditiap lembar tersebut saja yang berbeda. Juga ada pedoman untuk menggunakan permainan kartu tersebut.
C. Tujuan
Alat peraga yang berupa kartu ini diciptakan sebagai salah satu saja dari sekian cara agar anak dapat belajar dengan senang melalui permainan ini. Adapun mata pelajaran apa saja yang dapat digunakan dalam permainan ini tergantung dari guru dalam mengolah permainan ini sehingga dapat di gunakan pada mata pelajaran tertentu. Sesuai dengan pengalaman kami dalam penggunaan alat peraga ini maka semua mata pelajaran dapat menggunakan alat peraga berupa kartu ini, tergantung bagaimana kita dapat mengolahnya kedalam mata pelajaran tersebut.

D. Pembahasan
Seperti yang telah kami sampaikan tersebut diatas bahwa alat peraga ini dapat digunakan pada berbagai mata pelajaran. Oleh karena itu marilah kita mencoba bagaimana cara membuat alat peraga kartu ini dilihat dari berbagai sudut mata pelajaran dan bagaimana pula kita dapat mengolahnya seperti berikut ini : Kita persiapkan kartu ala domino sebanyak 36 lembar kartu yang masih kosong dengan batas garis pada setengah empat persegi panjang tersebut yang digunakan sebagai batas antara soal dengan jawaban dari lembar yang lain, contoh :





Keterangan :
Kartu 1 dan kartu 2 saling terkait yaitu ; huruf B pada kartu 1 selanjutnya dapat dipasangkan dengan kartu 2 yang bertuliskan huruf B, demikian pula untuk kartu 3 tentu terkait dengan kartu 2 dan seterusnya sebanyak kartu sesuai dengan selera masing-masing guru. Perlu diketahui bahwa kunci terakhir adalah bahwa kartu terakhir harus terkait jawabannya dengan kartu pertama, sehingga satu set permainan yang berupa alat peraga kartu tersebut merupakan satu lingkaran jawaban antara satu dengan yang lain yang tak dapat dipisahkan. Bila satu saja dalam pembuatan awal kartu ini ada yang keliru atau salah dan tidak ditemukan secara tidak sengaja, maka akan membuat suatu permainan dalam alat peraga ini fatal. Mengapa demikian ? Karena kesalahan terhadap satu kartu tersebut yang tidak dapat dijodohkan dengan kartu yang lain akan mengakibatkan suatu permainan tidak akan berkesinambungan sehingga permainan akan terhenti sebelum kartu habis. Oleh karena itu dibutuhkan suatu ketelitian dalam membuat alat peraga permainan ini agar setelah digunakan nanti dapat berjalan dengan lancar. Perlu dipahami pula bahwa setelah selesai pembuatan alat peraga ini diadakan percobaan untuk bermain atau dijodohkan dulu sesuai dengan pedoman yang ada agar semua kartu didalam satu set permainan ini saling ketergantungan. Sautu contoh tiap satu set permainan ini dikehendaki sebanyak 36 kata berupa soal dan 36 kata sebagai jawabannya. Antara kartu yang satu dengan yang lainnya saling terkait antara soal dan jawabannya hingga berjumlah 36 kartu atau sebanyak kartu yang dikehendaki oleh para guru sesuai dengan kebutuhan masing-masing menurut kondisi sekolah masing-masing. Sebagai tindak lanjut dari rencana kegiatan diatas dapat di jelaskan pada materi berikut ini :

Alat peraga kartu selebar kartu domino yang telah kita siapkan dari karton atau kertas yang agak tebal dengan ukuran kurang lebih panjang 5 cm dan lebar 3 cm sebanyak 36 potongan kertas setiap satu set permainan untuk mata pelajaran untuk tingkat sekolah dasar, misalnya :
a) Mencocokan hufuf abjad dan angka
b) Mencocokkan kata sederhana untuk kelas rendah, bahasa Inggeris-Indonesia sederhana, padan kata, lawan kata, kata majemuk, bahasa jawa, nama ibu kota propinsi, ibu kota negara, mata uang suatu negara, nama danau, lapangan kapal terbang, nama pahlawan dan sebagainya.
c) Menjumlah sampai dengan angka 20 untuk kelas rendah
d) Mengurangi sampai dengan angka 20 untuk kelas rendah
e) Perkalian sampai dengan angka 9
f) Pembagian sampai dengan angka 9
g) Kelompok bilangan berpangkat
h) Kelompok bilangan prima
i) Mencocokan gambar dapat berupa ; macam-macam buah, bentuk balok, kerucut, persegi panjang, lingkaran, macam-macam bunga, macam-macam hewan, barang elektronik, perabot rumah tangga, alat transportasi, uang logam, dll.

E. Penutup
Demikian sekilas tentang pembuatan alat peraga permainan yang membawa murid kepada suatu pembelajaran secara tidak langsung. Mudah-mudahan dapat berguna bagi siapa saja yang menggunakan pedoman ini, sehingga dapat mempermudah bagi siswa dalam berkreativitas untuk membuat dan menggunakan alat peraga sederhana ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah serta dapat dijadikan sebagai suatu pedoman dalam membuat alat peraga permainan yang berupa kartu ala domino. Terimakasih kepada semua fihak yang telah memberi saran dfan kritik dan mendukung dalam rencana pembuatan alat peraga permainan ini. Kurang lebihnya mohon maaf dan selamat beraktivitas serta berkreasi dalam mengembangkan alat peraga permainan seperti kartu yang telah dicontohkan dalam materi ini.

KAMUS KECIL BIN

Oleh : Edy Suyono, S.Pd.

Ambigu: bermakna ganda lebih dari Satu./ kabur
Artikulasi: lafal atau pengucapan kata.
Amanat: pesan yang disampaikan oleh pengarang dalam membawakan cerita.
Alur: urutan cerita dalam sebuah dongeng /rangkaian peristiwa yang membangun cerita.
Alur tunggal: cerita yang hanya memiliki satu garis pengembang cerita.
Alur ganda: alur cerita memiliki lebih dari satu garis pengembangan cerita.
Alur Maju: penceritaan rangkaian peristiwa dari peristiwa yang paling awal sampai peristiwa yang terakhir.
Alur mundur: penceritaan rangkaian peristiwa dari peristiwa yang paling akhir kemudian berbalik ke peristiwa yang paling awal.
Antisipasi: perhitungan tentang hal-hal yang akan atau belum terjadi.
Aktor: adalah pemain laki-laki dalam sinetron.
Artis: adalah bintang film atau sinetron, bisa untuk menyebut pemain film laki-laki dan wanita.
Amanat: peran moral yang disampaikan pengarang lewat cerita.
Antonim: kata yang berlawanan hitam>babu>pelayan
Biografi: riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Buku Harian: buku yang berisi catatan penting yang sifatnya pribadi dengan tujuan untuk merekam kejadian sehari-hari baik yang menyenangkan mengharukan,atau menyedihkan.
Bahasa: Figuratif/lambing atau tidak secara langsung .
Cerpen: karangan pendek yang berbentuk, prosa mengisahkan sebagai kehidupan yang penuh dengan pertikaian baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.
Ciri-Ciri Cerpen: ceritanya fiktif tetapi terkait dengan kehidupan sebenarnya.
*Cerita terfokus pada satu aspek.
*menceritakan pada hal penting.
*mapu menimbulkan pesan.
Cara Menulis Buku Harian:
*jenis peristiwa
*tempat terjadinya peristiwa
*waktu terjadinya peristiwa.
*cara menyikapinya.
Diskripsi: karangan yg bersifat melukiskan/menggambarkan dengan teliti dan sehidup-hidupnya agar pembaca seolah-olah dapat mendengar,merasakan dan menikmatinya.
*Pagi itu agak mendung….
Diskusi: Pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalan.
Diksi: adalah pilihan kata yang digunakan untuk menulis puisi atau teks sastra lainya.
Desainer: adalah orang yang merancang model pakaian dan sebagainya.
Ekspresif: tepat/mampu memberikan /mengungkapkan gambaran,maksud,gagasan,dan perasaan.
Ekstrakurikuler: berada diluar program yang tertulis di dalam kurikulum,seperti latihan kepemimpinan.
Eksposisi: memaparkan suatu maslah agar pembaca memperoleh informasi yang jelas.
Fabel: cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang.
Film seri: adalah film dengan tokoh-tokoh utama yang sama tetapi dengan cerita-cerita yang berbeda.
Film horor: adalah film yang mengisahkan cerita-cerita yang menyeramkan.
Film dokumenter: adalah dokomentasi dalam bentuk film mengenai sesuatu peristiwa bersejarah atau suatu aspek seni budaya yang mempunyai makna khusus agar dapat menjadi alat penerangan dan alat pendidikan.
Figuran: tokoh tambahan dalam sebuah cerita dan tidak memengaruhi jalannya cerita.
Foto grafer: adalah tukang potret; juru foto.
Gestur: gerakan-gerakan tubuh yang dinamakan dalam bercerita.
Gurindam: pantun yang terdiri 12 baris.
Homonim: adalah kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan.
Contoh, Sayur dalam basi itu sudah basi (Basi berarti)
a. Mangkuk besar
b. Berbau tidak sedap, atau masam
Homofon: adalah kata yang sama lafalnya dengan kata lain, tetapi berbeda ejaan dan maknanya.
• Contoh Pada masa itu masa telah memenuhi stadion ini.
• Masa berarti waktu
• Massa berarti kumpulan orang yang banyak sekali.
Homograf: adalah kata yang tulisannya sama, tetapi ucapan dan maknanya berbeda.
• Contoh Letakkan teras kayu ini di teras rumahku
• Teras berarti a. bagian kayu yang keras
b. Lantai yang agak tinggi di depan rumah.
Hipernim: kata umum atau kata yang memiliki unsur lebih kecil.
*bunga
Hiponim: kata khusus atau kata yang menjadi bagian dari kata umum.
*melati,mawar,teratai,dll.
Intonasi: lagu kali.
Intrinsik: terkandung didalamnya.
Iklan: memasarkan kepada masyarakat baik orang,jasa yang dijual dan dipasang dimedia massa atau tempat umum.
Imbauan: permintaan,serua atau ajakan.*jangan merokok disini.
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membaca Puisi:
1.Intonasi meliputi:
-Tempo;Cepat lambatnya suara.
-Irama; keras lembutnya suara.
-Nada; tinggi rendahnya suara.
-Jeda; berhenti sementara.
-Aksentuasi; tekanan suara.
2.Ekspresi:
-mimik ; gerak wajah
-pantomimik; gerak tubuh
3.Penampilan:
Rambu-rambu membaca Puisi;
//=berhenti sebentar(,)
/ =berhenti (.)
↗=Intonasi naik
↘=intonasi turun
¿=langsung pad bait berikutnya.
Karakteristik: sifat atau watak yang dimiliki oleh seseorang.
Konotasi: makna kiasan.
Kurikulum: perangkat mata pelajaran yang diajarkan.
Kalimat Aktif: yaitu kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan.
Contoh: 1. Transitif. Kakak memupuk tanaman
S P O
2. Intransitif. Adik menangis
S P
Kalimat Pasif: Yaitu kalimat yang subjeknya dikenal perbuatan atau suatu tindakan.
Contoh: Pasif bentuk di Koran itu dibaca oleh Ayah
S P O
Kalimat Majemuk: adalah kalimat yang dibentuk dari penggabungan dua kalmia tunggal atau lebih.
Kalimat Majemuk Setara: adalah gabungan dua kalimat tunggal atau lebih yang kedudukan tiap-tiap unsurnya setara atau sederajat.
Kalimat Majemuk Bertingkat: kalimat majemuk yang bagian-bagian kalimatnya tidak sederajat atau tidak setara.
Kalimat Majemuk Campuran: adalah gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat yang sekurang-kurangnya dibentuk oleh tiga pola kalimat tunggal.
Karmina: pantun yang hanya terdiri dua baris.
Klimaks: ungkapan yang semakin lama semakin meningkat *materi itu perlu kamu catat,dipahami dan dikuasai
*bajumu bagus baunya harum.
Kalimat tidak langsung/kalimat berita:
*pak guru mengatakan bahwa besok ada ulangan
Bahasa Indonesia.
Kalimat langsung:
“Anak-anak besok ada ulangan Bahasa Indonesia,” kata pak guru.
Lugas: apa adanya.
Latar: keterangan mengenai tempat,waktu dan suasana dalam cerita.
Legenda: cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah/asal usul terjadinya suatu tempat/daerah.
Membaca memindai: adalah kegiatan membaca untuk menemukan informasi dari suatu bacaan secara tepat dan cepat.Contoh:mencari buku telepun,buku berindeks dan lain-lain.
Membaca sekilas: adalah kegiatan membaca teks bacaan pada bagian yang penting-penting saja/pokok.
Membaca nyaring: adalah kegiatan membaca yang dilakukan bersama-sama dengan orang lain dalam menangkap makna sebuah tulisan.
Mimik: peniruan dengan gerak-gerik raut muka.
Mite: cerita yang mengandung hal-hal gaib atau ajaib dan pada umumnya ditokohi oleh dewa.(yang berhubungan
*Zaman terciptanya karya sastra.
Mitos: cerita gaib.
Majas: bahasa kias yang dapat menghidupkan dan meniungkatkan efek atau kesan sehingga menimbulkan konotasi tertentu.
Memo: bentuk komonikasi yang berisi saran/pesan singkat.
Manfaat Menulis Buku Harian:
*Mengembangkan daya nalar *kreatifitas dalam menulis *membentuk keberanian dan percaya diri *sebagai wahana introspeksi diri.
Menyunting Karangan:
Memperbaiki kesalahan dalam hal penulisan baik orang lain atau dirisendiri,yaitu ejaa,tanda baca,pilihan kata,diksi, keefektifan kalimat,sistematika penyajian/kebulatan wacana.
Macam-macam bentuk karya sastra ada 5 (Lima) Puisi, Prosa, drama, cerpen dan novel.
Nada: merupakan sikap penyair atau pengarang terhadap pembaca.
Opera: adalah bentuk drama panggung yang seluruhnya atau sebagaian dinyanyikan dengan iringan orkes atau musik instrumentalia.
Poin of view/sudut pandang: posisi pengarang dalam membawakan cerita (sudut pandang).
Penokohan: cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
Pantun: adalah jenis puisi lama peninggalan masyarakat melayu.
Prestasi: hasil yang telah dicapai dari yang lalu dilakukan atau dikerjakan.
Presenter: adalah pembawa acara.
Produser: adalah pengusaha film, teater, televise atau radio.
Paragraf: tulisan yang terdiri dari sejumlah kalimat untuk menyampaikan suatu informasi dengan ide pokok sbg pengendalinya.
Polisemi: kata yang memiliki arti banyak
*Udara:cuaca,suasana,
*Hal penerbangan.
Persuasi: parangan yg bertujuan membujuk supaya orang lain bisa di pengaruhi.
Poster: plakat yang dipasang ditempat umum biasanya pemberitahuan tentang tujuan.
Piyorasi: perubahan makna yang asalnya nilainya tinggi menjadi rendah
*Permaisuri>istri>bini.
Puisi: bentuk ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan dan merangsang emajinasi panca indra dalam susunan kata yang berirama.
Puisi Lama: cirri-ciri puisi lama sebagai berikut:
a. Tidak dikenal nama pengarangnya(Anonim)
b. Merupakan kesastraan lisan (disampaikan dari mulut kemulut).
c. Sangan terikat oleh syarat-syarat puisi.
Puisi Lama dan macam-macamnya:
a. Mantra adalah susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib lainnya.
b. Pepatah adalah kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang. Biasanya menggunakan kalimat “Tong kosang nyaring bunyinya”
c. Ungkapan adalah kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang. Biasanya menggunakan sepatah kata atau frasa. “ Perut karet, keras hati, keras kepala, termakan benar”.
d. Perumpamaan adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan alam sekitarnya. Biasanya menggunakan kata ibarat,bak, bagai.
e. Ibarat adalah perumpamaan yang diberi penjelas. “Bagai kerakat tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau”.
f. Pemeo adalah kata-kata yang mengandung dorongan semangat atau yang mengandung ejekan. Contoh sekali merdeka tetap merdeka.
g. Pantun adalah merupakan puisi asli Indonesia yang terdiri atas empat baris. Syarat-syarat pantun sebagai berikut:
1. Tiap bait terdiri atas empat larik
2. Tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata.
3. Bersajak a-b-a-b.
4. Dua larik pertama berupa sampiran, dua baris terakhir sebagai isi.
h. Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari dua baris yang menjalin makna sebab akibat, berisi nasihat, dan berima sama.
i. Talibun adalah puisi lama seperti pantun, tetapi banyaknya baris dalam tiap bait lebih dari empat baris, dan banyak barisnya selalu genap. Contoh:
Elok rupanya kumbsng janti,
Dibawa itik pulang petang.
Tidak terkata besar hati,
Melihat ibu sudah dating.
j. Syair adalah puisi yang terdiri atas empat baris dalam tiap bait, tiap baris terdiri atas 4-5 kata, tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata, pada umumnya berima a-a-a-a, dan semuanya merupakan isi.
Contoh:
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu pekerjaan,
Abdul Hamid Syah paduka Sultan,
Dudukllah baginda bersuka-suka
………………
k. Seloka adalah sederetan pantun yang saling berhubungan,. Baris kedua dan keempat suatu bait menjadi baris pertama dan ketiga bait berikutnya. Seloka terdiri atas empat larik berima –a-a-a-a, terdiri atas sampiran dan isi seperti pantun serta dapat berdiri sendiri tanpa ada hubungan antara sampiran dan isi. Seloka disebut juga pantun berangkai.
Contoh:
Jalan-jalan sepanjang jalan,
Singgah menyinggah di pagar orang.
Pura-pura mencari ayam,
Ekor mata dianak orang.
Singgah-menyinggah di pagar orang,
Enak bicara sambil berjalan.
Ekor mata di anak orang,
Bias untung mendapat kenalan.
l. Karmina adalah pantun yang terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.
Contoh:
Sudah gaharu cendana pula,
Sudah tahu bertanya pula.
Puisi Baru dan macam-macamnya: puisi baru adalah puis yang tidak terikat aturan-aturan tertentu seperti pada puisi lama. Pengarang mendapat kebebasan dengan segala Licentia poetica-nya.
a. Distikon adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas dua baris.
Contoh: “ Hang Tuah” Karya Amir Hamzah
b. Terzina adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas tiga baris.
Contoh: “ Cinta” Karya Sanusi Pane.
c. Kuatrin adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas empat baris.
Contoh: “Sebab Dikau” Karya Amir Hamzah.
d. Kuin adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas lima baris.
Contoh: “Hanya Kepada Tuan” Karya Or Mandank.
e. Sektet adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas enam baris.
Contoh: “Jiwa Telah Meranggas” Karya Armiyn Pane.
f. Septima adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas tujuh baris.
Contoh: “Gunung” Karya Intoyo.
g. Stanza atu oktaf adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas delapan baris.
Contoh: “Awan” Sanusi Pane.
h. Soneta adalah jenis puisi baru yang tiap bait terdiri atas empat belas baris. Soneta berasal dari Italia, dimulai abad XIII oleh Dante. Pelopor Soneta Indonesia ialah Muhamad Yamin. Pengarang Soneta yang lain ialah Sanusi Pane, Rustam Effendi, dan Sultan Takdir Alisyahbana.
Ciri-ciri sonata sebagai berikut:
1. Tiap bait terdiri atas empat belas baris.
2. Terbagi atas dua kuatrin dan dua terzina.
3. Dua Kuatrin sebagai sampiran dan dua terzina sebagai isi.
4. Peralihan dari sampiran keisi disebut volta.
5. Rumus rimanya:
abba >>> sampiran
abba >>> sampiran
cde >>> kesimpulan
cde >>> kesimpulan
Contoh: “pagi-pagi” Karya Muhammad Yamin
i. Sajak bebas: adalah sajak yang tidak terikat oleh banyaknya baris dan jumlah suku kata.
Contoh: “Rindu dendam” Karya J.E Tatengkeng.
Rima: bunyi akhir baris pertama sama denga bunyi baris ketiga dan bunyi baris kedua sama dengan bunyi baris keempat.
Sudut pandang: posisi pengarang dalam membawakan cerita.
Sajak: adalah gubahan sastra yang berbentuk puisi.
Sendra tari: adalah seni drama dan tari.
Sutradara: adalah orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik dan teknis dalam pementasan drama, pembuatan film dan sebagainya.
Syair: puisi yang bersajak a-a-a-a dan semua baris berupa isi.
Sastra: kata-kata gaya bahasa.
Sastra di bagi 2 yaitu 1. Karya Sastra lama. 2. KaryaSastra modern.
Struktur Fisik Puisi:
1.Diksi;pilihan kata yang tepat,padat.
2.Baris,sebagai pencipta efek artistic dan pembangkit makna.
3.Rima/sajak; pengulangan bunyi yang sama dalam puisi.
4.Topografi/sanjak atau bait; penataan baris yang baik.
Struktur Batin Puisi:
1.Tema; ide dasar.
2.Feeling; sikap penyair terhadap pembaca.
3.Subject mather; pokok pikiran yang disampaikan penyair lewat puisinya.
4.Sense;sesuatu yang di ciptakan penyair melalui puisinya.
Sinonim: persamaan kata *karena=sebab
Slogan: kalimat pendek yang menarik dan mudah diingat *hemat pangkal kaya.
Surat: sarana komunikasi tertulis dari satu pihak kepihak lain.
Sinestesia: perubahan makna akibat pertukaran rasa antara dua indra yang berbeda *wajahnya sangat manis.
Sudut Pandang: posisi pengarang dalam cerita ;
Ada orang pertama “aku’saya”
Orang kedua’kamu’
Orang ketiga’dia’ia’
Talibun: pantun yang terdiri 8 baris.
Tema: inti atau ide dasar sebuah cerita.
Teater: dalah pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama.
Tokoh utama/protagonist: yaitu tokoh yang mendukung cerita.
Tokoh antagonis: yaiti tokoh penentang cerita.
Tokoh pendamping/tritagonis: yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonist maupun antagonis.
Tragedi: cerita yang menyedihkan.
Unsur-unsur intrinsik dalam dongeng:
a.Tema b.Alur c.Latar d.Penokohan e.Sudut pandang f.Amanat. dengan mitos)
Unsur Intrinsik: unsur yang membangun cerita dari dalam seperti;
1.Tema;pokok masalh dalam cerita.
2.Tokoh/perwatakan;protagonis,antagonis,tritagonis,figure.
3.Setting/Latar; tempat,suasana,dan waktu terjadinya peristiwa.
4.Plot/Alur; Alur maju,alur mundur,alur campuran.
5.Konflek; Pertikaian/perselisian.
6.Sudut pandang;posisi pengarang dalam cerita.
Unsur Ekstrinsik: unsur yang memengaruhi cerita dari luar seperti,
*latar belakang pengarang.

Perlu diingat !
Yang anda ketahui Majas dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Majas Perbandingan,
a. Personifikasi ialah Majas yang melukiskan sesuatu dengan meletkan sifat-sifat manusia pada benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau mahluk hidup.
Contoh. Hatinya berkata bhwa perbuatan ini tidak boleh dilakukan.
b. Metafora ialah Majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampirsama
Contoh. Raja siang telah keluar dari balik awan.
c. Alegori ialah Majas yang berupa suatu cerita singkat dan mengandung kiasan atau lambang
contoh. Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera kehidupan keluargamu sebab batu karang dan gelombang setiap saat dapat menghadang.
d. Perumpamaan atau semile ialah Majas yang berupa perbandingan antara dua hal yang pada dasarnya berlainan tetapi sengaja dianggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dinyatakan dengan kata: Bagai, seperti, laksana, sebagai, bagaikan, dan lain-lain. Contoh, Bagaikan pungguk merindukan rembulan.
Pemuda itu ingin mempersunting putri Raja.
2. Majas Pertentangan,
a. Hiper Bola, ialah Majas yang menggambarkan sesuatu dengan ungkapan yang melebih-lebihkan Contoh, Darahnya mendidih mendengar penghinaan itu.
b. Litotes, ialah Majas yang menggunakan pernyataan yang di kecil-kecilkan atau dikurangi dari kenyataan dengan maksud merendahkan diri. Contoh, Perjuangan ini hanyalah setitik air dalam samudra luas.
c. Ironi, ialah Majas sindiran halus berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya. Contoh, Bersih benar kelas ini, banyak sekali kertas berserakan ( kotor).
d. Sarkasme, ialah Majas sindiran yang paling kasar dengan menggunakan kata-kata yang dianggap tidak sopan. Contoh, Hei bangsat…….sebaiknya kau keluar dari sini!.
e. Klimaks, ialah Majas pertentangan yang mengandung urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan-gagasan sebelumnya. Contoh, Dari latihan lari sampai menendang bola dilakukannya dengan senang hati.
f. Anti Klimaks, ialah Majas pertentangan yang berisi gagasan-gagasan yang diurutkan dari yang terpenting berturut-turut kegagasan yang kurang penting. Contoh, tinjunya yang keras, tba-tiba melemah, dan akhirnya menyerah.
g. Paradoks, ialah majas pertentangan yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Contoh, ia kesepian ditengah keramaian kota Jakarta.
h. Sinisme, ialah Majas sindiran yang mengandung makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya. Majas ini mirip dengan Majs Ironi, tetapi lebih kasar. Contoh, Manis benar mulutnya, semua orang pasti kena cela!.
i. Antifrasis, ialah majas yang mempergunakan sebuah kata dengan makna kebalikannya. Antifrasis akan dapat diketahui dan dipahami dengan jelas bila pembaca benar-benar dihadapkan pada kenyataan bahwa yang dimaksud dalam perkataan tersebut adalah sebaliknya. Apabila tidak diketahui secara pasti, Majas itu disebut sebagai ironi. Contoh, Tepuk tangan buat sibintang lapangan! ( maksudnya pemain yang paling buruk dilapangan).
3. Majas Pertautan.
a. Metonimia, ialah Majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. Contoh, Presiden naik garuda (pesawat) keluar negeri.
b. Sinekdoke, ialah majas yang menyebutkan nama sebagian sebagai pengganti nama keseluruhan ( Pars pro toto) atau nama keseluruhan sebagai pengganti nama sebagian (Totem pro parte). Contoh, Pertandingan sepakbola antara Jakarta dan Bandung menarik banyak perhatian. (Totem pro parte) Setiap kepala dikenai iuran sebesar Rp.5.000,- (Pars pro toto).
c. Alusio, ialah majas yang menunjukkan secara tidak langsung pada peristiwa atau tokoh berdasarkan pra anggapan adanya pengetahuan bersama (pengarang dan pembaca) atau majas yang mempergunakan peribahasa atau ungkapan yang sudah lazim digunakan dan kemampuan pembaca menangkap pengacuan itu. Contoh, 1. Peristiwa 12 Mei itu jangan sampai terulang lagi. 1. Kangan seperti kura-kura dalam perahu.
d. Eufemisme, ialah majas yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, dianggap merugikan atau tidak menyenangkan. Contoh, Pejabat itu dibebas tugaskan ( dipecat ) karena kesalahannya.
Membaca nyaring yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut!
a. Intonasi. Kalimat demi kalimat dibaca dengan intonasi yang tepat,. Intonasi kalimat meliputi tinggi rendah atau naik turunnya nada kalimat, tekanan serta cepat lambatnya pembacaan.
b. Jeda, Pemenggalan frasa atau klausa harus tepat sehingga tidak menimbulkan makna ambigu dan dapat dipahami oleh pendengar.
c. Pelafalan, Kata-kata harus dilafalkan dengan tepat dan jelas.
d. Volume suara, Keras lemahnya suara harus disesuaikan dengan banyaknya pendengar dan besar kecilnya tempat. Suara jangan terlalu keras atau terlalu lemah. Suara harus dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar.

KEGIATAN ISTIQOSAH DI SMPN 2 BANYUANYAR

Oleh : EKO SATURYONO, S.Pd
Program kegiatan siswa dan guru SMPN 2 Banyuanyar setiap hari Senin pagi mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.20 WIB secara bergantian berubah. Maksudnya, apabila hari Senin dilaksanakan upacara bendera, maka hari Senin mendatang diganti dengan kegiatan istiqosah bersama yang melibatkan semua siswa kelas 7, 8 dan 9 dengan jumlah 126 siswa ditambah semua guru dan karyawan Tata Usaha sebanyak 23 orang. Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan di Mushola SMPN 2 Banyuanyar. Maksud dan tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah dalam rangka pembiasaan dan pembentukan karakter siswa. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2011. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dengan bantuan semua guru dan karyawan Tata Usaha. Amiin.

PERTEMUAN RUTIN MGMP BAHASA INDONESIA KABUPATEN PROBOLINGGO

Dalam rangka penyampaian informasi terbaru kepada semua guru Mapel Bahasa Indonesia di Kabupaten Probolinggo, secara rutin setiap bulan  berkumpul di salah satu lembaga SMP yang telah disepakati bersama, seperti yang dilakukan pada pertemuan bulan Oktober 2011 yaitu di SMP Negeri 1 Banyuanyar. Biasanya setiap kali pertemuan dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul  13.00 WIB. Bagi peserta yang rutin hadir dalam pertemuan tersebut, akan mendapatkan 1 piagam perhargaan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo dengan syarat yang bersangkutan minimal hadir 6 kali pertemuan dalam 1 semester. Apabila belum memenuhi 6 kali, maka piagam penghargaannya ditunda dahulu hingga yang bersangkutan mencapai 6 kali hadir. Mohon maaf kepada semua guru Mapel Bahasa Indonesia se Kabupaten Probolinggo, apabila membaca artikel ini ada kesalahan-kesalahan. Maaf saya mencoba membuat bloger untuk kepentingan kita bersama dengan harapan semua guru Mapel Bahasa Indonesia ikut aktif dalam mengisi artikel pada blog kita ini. Semoga kita semakin dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya yang ada di Kabupaten Probolinggo ini. Amiin.